Suyatmi dan Dirk Pieter Tewas Terikat
Aparat Kepolisian Kota Batu, Jatim, hingga Jumat (15/10/2010) sore, belum menemukan motif meninggalnya staf Konsulat Belanda, Dirk Pieter van Antwerpen, di rumahnya Jalan Raya Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu.Kepala Kepolisian Resor Kota Batu AKBP Gatot Sugeng Susanto, seusai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Jumat sore, menjelaskan, aparat kepolisian Kota Batu masih bekerja mengumpulkan sejumlah bukti.
Ketika ditanya mengenai bukti apa saja yang ditemukan di rumah korban, Gatot tidak bisa menjelaskan dan beralasan bahwa bukti tersebut menjadi rahasia pihak kepolisian.
"Banyak bukti yang ditemukan, tapi beri kami waktu sebentar untuk mengumpulkannya, sebab kami masih menyelidiki kasus ini," kata Gatot.
Selain melakukan olah TKP, aparat Polres Batu juga terus meminta keterangan sejumlah saksi dari teman korban guna mendapatkan info penyebab kematian korban.
Salah satu tetangga korban, Imam, mengatakan, korban Dirk Pieter adalah pria yang paling akrab di wilayah tersebut.
Imam terakhir kali bertemu korban tahun lalu. "Setelah itu saya tidak pernah bertemu, mungkin dia sibuk ke Belanda," katanya.
Menurut Imam, pekerjaan Dirk Pieter yang ia ketahui adalah sebagai fasilitator korban perang Belanda dengan Pemerintah Belanda.
"Ia biasanya memfasilitasi korban perang Belanda dari Indonesia agar mendapat santunan dari Pemerintah Belanda," katanya.
Di rumah korban, selain ditemukan mayat Dirk Pieter, juga ditemukan mayat Suyatmi yang diduga istri Pieter. Kedua korban ditemukan dengan posisi tangan terikat.
Diketahuinya temuan mayat tersebut berdasarkan laporan dari warga kepada ketua RT setempat, lalu diteruskan ke Polsek Batu.